Sama halnya dengan monumen – monumen yang ada di daerah lainnya, Monumen Arek Lancor yang di bangun di maksudkan agar para generasi muda Pamekasan tidak akan pernah lupa bagaimana beratnya perjuangan para pahlawan. Bertempur dengan seluruh raga dan kemampuan demi masa depan yang cerah generasi berikutnya.
Monumen Arek Lancor ini berbentuk tugu, Arek Lancor sendiri jika dalam bahasa Indonesia di kenal sebagai sebuah alat tajam sedangkan Arek dan Lancor memiliki perbedaan khususnya pada fungsinya bagi para masyarakat Pamekasan. Dua alat tajam yang berada di puncak monumen ini melambangkan nilai – nilai etnik masyarakat Pulau Madura khususnya masyarakat Pamekasan yang terkenal dengan keras, tegas dan berani dalam mempertahankan hak mereka.
Selain di kenal dengan nilai etnik yang keras, tegas dan berani kabupaten Pamekasan ini merupakan kabupaten yang sangat menjunjung nilai – nilai agama. Khususnya agama Islam yang menjadi agama mayoritas di kabupaten Pamekasan. Hal ini bisa di wakili dengan lebih memperhatikan kembali bentuk simbol Monumen Arek Lancor yang sekilas mirip dengan lafadz Allah.
Terdapat lima simbol Arek dan Lancor yang bertengger tegap di puncak tugu monumen, berwana kuning emas dan berbentuk melengkung tajam menatap langit yang menambah kesan keras, tegas dan berani masyarakat Pamekasan juga tentunya masyarakat Pulau Madura pada umumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar